Sejarah Tempe: Perjalanan Panjang Makanan Khas Indonesia

Penulis: Lulu Syarifa

Tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang terkenal di seluruh dunia. Dibuat dari kacang kedelai yang difermentasi dengan menggunakan ragi, tempe telah menjadi makanan yang populer dan dianggap sebagai sumber protein yang baik. Di balik kelezatannya yang khas, tempe juga memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Sejarah tempe berawal dari zaman kuno dan telah mengalami perjalanan panjang seiring berjalannya waktu.

 

Asal Usul Tempe

Kata “tempe” berasal dari bahasa Jawa Kuno dan mirip dengan makanan tumpi berwarna putih. Pembuatan tempe dimulai pada era Tanam Paksa di Jawa, ketika masyarakat menggunakan singkong, ubi, dan kedelai sebagai sumber pangan. Kedelai difermentasikan dengan kapang Aspergillus. Teknik pembuatan tempe kemudian menyebar ke seluruh Indonesia.

 

` Beberapa catatan sejarah juga menyebutkan bahwa tempe sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sebelum kedatangan agama Islam di Nusantara. Awalnya, tempe dibuat dengan menggiling biji-bijian atau kacang-kacangan menjadi bubuk dan mengolahnya dengan bantuan ragi alami.

 

Perkembangan Tempe di Dunia

Keunggulan nutrisi tempe juga membuatnya semakin populer di Indonesia dan di seluruh dunia. Tempe kaya akan protein nabati, serat, vitamin B kompleks, dan mineral seperti zat besi dan kalsium. Selain itu, tempe juga rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol, menjadikannya pilihan yang sehat bagi mereka yang menjalani gaya hidup vegetarian atau vegan.

 

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, tempe semakin diminati di berbagai negara di luar Indonesia. Pada tahun 1961, tempe pertama kali diperkenalkan ke Amerika Serikat oleh seorang ahli gizi bernama William Shurtleff. Shurtleff mempopulerkan tempe di Amerika Serikat melalui bukunya yang berjudul “The Book of Tempeh.” Setelah itu, tempe semakin dikenal di negara-negara Barat dan banyak restoran vegetarian dan vegan yang menyajikan tempe sebagai alternatif daging.

 

Variasi dan Inovasi Tempe

 

Seiring dengan perkembangan industri pangan, tempe juga telah mengalami berbagai inovasi dan variasi. Selain tempe kedelai, sekarang ada tempe dari bahan baku lain seperti kacang hijau, beras, atau jagung. Beberapa produsen tempe juga mencoba untuk memadukan tempe dengan makanan lain, seperti tempe goreng, tempe mendoan, atau tempe makanan ringan.

 

Sebagai makanan tradisional Indonesia, tempe memiliki peran yang penting dalam budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Tempe sering dijadikan sebagai lauk pendamping nasi, digoreng, direbus, atau diolah menjadi berbagai hidangan seperti sambal goreng tempe, tahu tempe, atau tempe bacem. Bahkan, tempe juga telah menjadi inspirasi bagi banyak koki dalam menciptakan menu kuliner modern yang menggabungkan cita rasa tradisional dengan kreativitas kontemporer.

 

Sejarah tempe mencerminkan perjalanan panjang makanan tradisional yang telah mengakar dalam budaya Indonesia dan semakin dikenal di seluruh dunia. Tempe terus menjadi makanan yang disukai oleh banyak orang karena kelezatan dan manfaat nutrisinya. Tempe adalah bukti bahwa warisan kuliner dapat tetap relevan dan berkembang seiring waktu.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top