Tempe Sebagai Pencegah Alzheimer

Siapa suka makan tempe? Ternyata, konsumsi tempe menjadi salah satu langkah untuk mencegah penyakit alzheimer, lho!

 

Alzheimer adalah suatu penyakit ketika otak manusia mengalami kerusakan seiring waktu dan menyebabkan penurunan progresif dalam sejumlah aspek, seperti menurunnya kemampuan kognitif, mengingat, berbicara, dan berperilaku. Umumnya, alzheimer diderita oleh lansia, tetapi orang muda pun berisiko mengalami penyakit ini.

 

Alzheimer bukanlah penyakit yang bisa diobati, namun risikonya bisa dikurangi dengan rutin mengonsumsi makanan berkhasiat, salah satunya adalah tempe.

 

Tempe adalah makanan olahan kedelai melalui proses fermentasi dengan penambahan mikroorganisme yang terkandung dalam ragi, yaitu Rhizopus oligosporus. Tempe memiliki warna putih kecokelatan, bertekstur lunak, dan beraroma khas.

 

Terus, gimana sih cara tempe mencegah penyakit alzheimer?

 

Mengacu pada situs halodoc.com, alzheimer disebabkan oleh dua penyebab utama, yaitu:

  1. Beta-amiloid → protein yang mengendap di otak dan menimbulkan efek racun bagi sel otak
  2. Neurofibril → protein pembawa nutrisi ke dalam sel otak yang tidak sesuai jalur dan memicu efek racun bagi sel otak

 

Kacang kedelai, sebagai bahan baku pembuatan tempe, mengandung isoflavon. Isoflavon dalam kedelai, didominasi oleh jenis glucoside dan lebih sedikit aglycone.

 

Menurut kajian peneliti dari Université Victor Segalen Bordeaux 2, Prancis, kandungan isoflavon dalam bentuk aglycone, seperti genistein, daidzein, dan equol, terbukti mampu menginhibisi protein beta-amiloid sebesar 21-36%.

 

Sayangnya, isoflavon glucoside memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk menginhibisi beta-amiloid.

 

Akan tetapi, perbandingan kadar glucoside dan aglycone dalam kacang kedelai dapat diubah melalui pemberlakuan proses tertentu, salah satunya adalah fermentasi menjadi tempe, yang mengandung kadar aglycone yang tergolong tinggi untuk seukuran produk-produk olahan kedelai lainnya.

 

Kajian tersebut diperkuat oleh peneliti dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia, yang menyatakan bahwa isoflavon yang terkandung dalam tempe memiliki potensi yang lebih besar untuk mencegah penyakit degeneratif otak dibandingkan dengan isoflavon yang terkandung dalam kacang kedelai.

 

Berdasarkan penelitiannya, baik kedelai maupun tempe memiliki kemampuan untuk meningkatkan proses kolinergik atau komunikasi sel otak melalui penghambatan aktivitas enzim acetylcholinesterase yang dapat memecah neurotransmitter seperti acetylcholine di otak secara berlebihan sehingga komunikasi antarsel terhambat.

 

Selain itu, kedelai dan tempe sama-sama mampu menghambat aktivitas pro-inflamasi cytokine IL-1β. Namun, tempe memiliki keunggulan untuk meningkatkan aktivitas anti-inflamasi cytokine IL-10. 

 

Sekarang udah ngerti, kan, kenapa tempe kedelai bisa mencegah penyakit alzheimer? So, perbanyak konsumsi tempe dibarengi dengan konsumsi makanan atau minuman berkhasiat lainnya, ya!

 

Sumber:

 

Ahmad, A.; Ramasamy, K.; Jaafar, S. M.; Majeed, A. B. A.; Mani, V., “Total isoflavones from soybean and tempeh reversed scopolamine-induced amnesia, improved cholinergic activities and reduced neuroinflammation in brain”, Food and Chemical Toxicology 65 (2014), 120-128.

 

Henry-Vitrac, C.; Berbille, H.; Mérillon, J.; Vitrac, X., “Soy isoflavones as potential inhibitors of Alzheimer ß-amyloid fibril aggregation in vitro”, Food Research International 43(8) (2010), 2176-2178.

 

Halodoc.com, “Penyakit Alzheimer”, 14 Juni 2023, diakses pada 26 Juni 2023 dari https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-alzheimer.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top