Bogor, Indonesia — Rumah Tempe Indonesia (RTI), pelopor produksi tempe higienis dan berstandar tinggi di Indonesia, terus menegaskan kiprahnya sebagai pusat inovasi dan pemberdayaan di sektor pangan lokal. Di bawah kepemimpinan CEO Bela Putra Perdana, RTI tidak hanya fokus pada produksi tempe berkualitas, tetapi juga aktif mengembangkan riset, pelatihan, dan teknologi berbasis pangan fermentasi khas Indonesia.
Dedikasi tersebut membuahkan hasil nyata. Pada tahun 2023, Bela Putra Perdana dianugerahi Entrepreneur Award dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam pengembangan industri tempe yang memberdayakan dan berkelanjutan. Tak berhenti di situ, pada tahun 2024, RTI juga meraih prestasi sebagai Juara 3 dalam ajang Food Startup Indonesia (FSI) yang diselenggarakan di Bali oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Badan Ekonomi Kreatif.
“Tempe adalah warisan pangan Nusantara yang memiliki potensi luar biasa. Rumah Tempe Indonesia berkomitmen untuk menjadikannya produk unggulan global dengan pendekatan inovatif, bersih, dan modern,” ujar Bela Putra Perdana.
Mendorong Transformasi Industri Tempe di Indonesia
Rumah Tempe Indonesia dikenal luas karena pendekatannya yang progresif dalam memproduksi tempe dengan standar kebersihan tinggi, menggunakan bahan baku lokal berkualitas, serta proses fermentasi yang terkontrol. Selain produksi, RTI juga aktif melakukan edukasi dan pelatihan kepada UMKM, komunitas, serta generasi muda tentang kewirausahaan berbasis pangan lokal.
Berbagai inovasi produk turunan juga telah dikembangkan RTI, seperti tempe siap saji, camilan tempe sehat, hingga pengemasan modern yang memperpanjang masa simpan tanpa mengurangi kualitas nutrisi.
Tentang Rumah Tempe Indonesia
Didirikan dengan misi untuk membawa tempe ke level industri yang lebih tinggi, Rumah Tempe Indonesia telah menjadi pusat pelatihan, laboratorium inovasi, dan jejaring kolaborasi bagi pelaku usaha kecil, petani kedelai lokal, dan lembaga pendidikan. RTI percaya bahwa masa depan pangan Indonesia ada pada kekayaan lokal yang dikelola dengan teknologi dan semangat kewirausahaan.