Jambi – Rumah Tempe Indonesia (RTI), pusat inovasi dan pengembangan produksi tempe berskala nasional, kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan industri tempe tanah air. Kali ini, RTI melakukan kegiatan bantuan pelatihan dan pendampingan teknis kepada para pengrajin tempe di Kota Jambi, Sumatera.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, standar kebersihan, dan kualitas tempe yang dihasilkan oleh para pelaku usaha kecil menengah (UKM) tempe lokal. Dengan pendekatan berbasis edukasi dan teknologi tepat guna, pelatihan mencakup proses fermentasi yang higienis, penggunaan starter berkualitas, hingga manajemen usaha yang efisien.
CEO Rumah Tempe Indonesia, Bela Putra Perdana, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari misi RTI untuk menyebarluaskan standar produksi tempe yang konsisten dan berkualitas di seluruh Indonesia.
“Kami berharap pelatihan dan pendampingan ini menjadi langkah awal menuju standarisasi produksi tempe nasional. Tempe adalah warisan budaya kuliner Indonesia yang bernilai tinggi, dan sudah saatnya kita memproduksinya dengan standar yang dapat bersaing di pasar global,” ujar Bela Putra.
Dalam pelaksanaannya, RTI bekerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas pengrajin tempe setempat, guna memastikan keberlanjutan program dan dampak nyata bagi pelaku industri rumahan. Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung dan pendampingan selama proses produksi berlangsung.
Pelatihan ini juga membuka peluang bagi para pengrajin tempe di Jambi untuk menjalin jaringan dengan Rumah Tempe Indonesia dan mengakses pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.
Dengan langkah nyata ini, Rumah Tempe Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai motor penggerak transformasi industri tempe nasional—dari produk tradisional menjadi pangan unggulan yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing tinggi.